BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Friday, June 25, 2010

.: seumpama tiga : i :.

Rasanya sudah terlalu lama aku tidak menulis, mungkin kerana kecemburuan masa dan malas yang terbina. Disini sedikit perkongsian sepanjang pegembaraan ke utara pada 27-30 Mei 2010 lepas bersama sahabat seiringan, walau pelbagai ragam dilalui untuk melangkah memulakan perjalanan namun akhirnya dengan takdir penentuNya maka sekumpulan insan kecil terpilih untuk menyertainya.

Seumpama tiga, itu lah sedikit bekalan yang dikaut dari berpuluh-puluh atau berjuta-juta yang ada, bekalan perjalanan untuk penempuh perjalanan, penghujungnya tiada siapa pun yang pasti, maka segedabak usaha diperlu disamping hikmah kebijaksanaan.

Pertama umpama ikan, apa istimewanya ikan? selama ini mungkin ada diantara kita hanya tahu menangkap,masak dan makan. Lebih ringkas dari itu hanya tinggal makan sahaja selesai. Ikan air masin yang hendak di masak masih memerlukan garam sebagai penambah rasa. Bahkan ikan air masin yang ingin di awet menjadi ikan masin juga memerlukan garam yang terlalu banyak untuk dimasinkan. Itu lah ikan, walau berapa lama sekalipun hidup di air masin, namun sedikit pun tidak mengubahnya menjadi masin.

Seharusnya begitulah kita, walau dimana kita berdiri, duduk mahupun baring, jangan sekali mengadaikan prinsip kita, walau hanya pada perkara yang remeh atau nampak remeh, apatah lagi pada perkara yang besar. Tetapi harus kita ingat bahawa prinsip kita haruslah betul dan benar. Benar pada pandanagan siapa? Diri sendiri, masyarakat atau ketua yang berada di atas kita? tanyalah pada diri sendiri kepada siapakah kita akan dikembalikan.

Sebagai seorang muslim kita telah ada sandaran yang ditetapkan serta garis panduan yang digariskan. Sandaran pada tuan empunya dunia, pada batas-batas, prinsip-prinsip, garis-garis dan nilai-nilai yang disampaikan oleh rasulNya.

bersambung....


"(Iaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (ali imran 3 : 191)


Tuesday, June 15, 2010

~ Never Ending Tarbiyah ~



Sudah lelah kah kau kawan atas perjuangan dakwah ini??
Hhmm mungkin jadwal syuro yang padat itu membuatmu lemah??
Atau tak pernah punya waktu istirahat di akhir pekan yang kau gusarkan??
Atau pusingnya fikiranmu mempersiapkan acara2 bertemakan dakwah yang membuatmu ingin terpejam?? Atau panasnya aspal jalanan saat kau aksi yang ingin membuatmu “rehat sejenak”???
atau sulitnya mencari orang yang ingin kau ajak ke jalan ini yang kau risaukan??
Atau karena seringnya juniormu meminta infak2mu yang membuatmu ingin menjauh??

Dakwah kita hari ini hanya sebatas ‘itu’ saja kawan.hehe
bukan ingin melemahkan tapi izinkan saya showing kali ini….
Taukahkau Umar bin Abdul Azis?? Tubuhnya hancur dalam rangka 2 tahun masa memimpinnya. ..2 tahun kawan, Cuma 2 tahun memimpin tubuhnya yang perkasa bisa rontok..kemudian sakit lalu syahid...
sulit membayangkan sekeras apa sang khalifah bekerja…tapi salah satu pencapainya adalah..
saat itu umat kebingungan siapa yang harus di beri zakat…
tak ada lagi orang miskin yang layak di beri infak…



Apakah kau lelah berdakwah kawan...
saat baru kau rasa ternyata selain indah dakwah itu banyak konsekuensinya. ..
Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu.
Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu.
Berjalan, duduk, dan tidurmu.

Tapi syekh Mustafa masyhur mengatakan “jalan dakwah ini adalah jalan yang panjang tapi adalah jalan yang paling aman untuk mencapai RidhoNya” ya kawan, jalan ini yang akan menuntun kita kepada RidhoNya…saat Allah ridho..maka apalagi yang kita risaukan??
Saat Allah ridho…semunya akan jauh lebih indah…karena Syurga akan mudah kita rasa..

Rasulallah begitu berat dakwahnya..harus bertentangan dengan banyak keluarga yang menentangnya. .mushab bin umair harus rela meninggalkan ibunya..
Salman harus rela meninggalkanseluruh yang dia kumpulkan di mekkah untuk hijrah…
Asma binti Abu Bakar rela menaiki tebing yang terjal dalam kondisi hamil untuk mengantarkan makanan kepada ayahnya dan Rasulallah,
hanzholah segera menyambut seruan jihad saat bermalam pertama dengan istrinya,
Kaab bin malik menolak dengan tegas suaka raja ghassan saat ia dikucilkan…

Billal, Ammar, keluarga yasir..mereka kenyang dengan siksaan dari para kafir,
Abu Dzar habis di pukuli karena meneriakkan kalimat tauhid di pasar,
Ali mampu berlari 400 KM guna berhijrah di gurun hanya sendirian,
Usman rela menginfakkan 1000 unta penuh makanan untuk perang tabuk,
Abu Bakar hanya meninggalkan Allah dan Rasul Nya untuk keluarganya…
Umar nekat berhijrah secara terang terangan,
Huzaifah berani mengambil tantangan untuk menjadi intel di kandang musuh,



Thalhah siap menjadi pagar hidup Rasul di uhud, hingga 70 tombak mengenai tubuhnya,
Zubair bin Awwan adalah hawarii nya rasul,
Khansa merelakan anak2nya yang masih kecil untuk berjihad,
Nusaibah yang walopun dia wanita tapi tak takut turun ke medan peran,
Khadijah sang cintanya rasul siap memberikan seluruh harta dan jiwanya untuk islam, siap menenangkan sang suami dikala susah..benar2 istri shalihah ^_^

Atau mari kita bicara tentang Musa…mulutnya gagap tapi dakwahnya tak pernah pudar…ummatnya seburuk buruknya ummat, tapi proses menyeru tak pernah berhenti…
atau Nuh, 900 tahun menyeru hanya mendapat pengikut beberapa orang saja..bahkan anaknya tak mengimaninya…
Ibrahim yang dibakar namrud,
Syu’aib yang menderita sakit berkepanjangan tapi tetap menyeru…
Ismail yang rela di sembelih ayahnya karena ini perintah Allah…

Atau izinkan saya bicara tentang Hasal Al Banna yang di bunuh oleh Negara nya sendiri karena dakwahnya..tak boleh ada yang mendekati jazadnya atau penjara tempatnya…hanya di kuburkan oleh ayahnya dan saudara2nya,
atau Sayyid Qutbh yang berakhir di tiang gantungan..
atau Ahmad Yassin yang dengan lumpuhnya tapi dapat membangkitkan semangat jihad para pemuda palestina,
atau fathi farhat di usia mudanya menjadi pejuang tangguh hamas..

Sekarang beranikah kita masih menyombongkan diri dengan dakwah yang kita lakukan…
mengatakan lelah padahal belum banyak melakukan apa apa…
bahkan terkadang…kita datang kepada dakwah dengan keterpaksaan, berat hati kita, terkadang menolak amanah, atau memilih amanah yang mudah2…

Kawan…dakwah kita hari ini hanya sebatas “itu2” saja.hehe
bukan untuk melemahkan…tapi menguatkan karena ternyata yang kita lakukan belum apa apa….



Hamasah never Die….Don’t Give Up kawan!!!!

catatan ustadz Rix Nurhidayat