BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Saturday, March 20, 2010

jom =)




spe kelapangan sila2 lah pergi bersama keluarga tersayang... :)

Thursday, March 18, 2010

.: Project CAD :.

Alhamdulillah selesai, warna2 ceria, huhuhuhu =)














Sunday, March 14, 2010

.: EMI 2007 :.


salam buka bicara, kisah benar yang di tintakan =)



Kata ummi kepada anak-anak muridnya "siapa pernah cinta". Maka pelbagai lagak dan reaksi spontan keluar ada tersipu-sipu tak tentu hala ada yang memandang bawah merenung lantai simen dan ada juga renung ke atas bumbung mungkin ada cintanya di sana, siapa tahu.

Ummi mengulangi soalannya sekali lagi, "siapa pernah jatuh cinta angkat tangan." Maka riuh rendahlah jawabnya dewan yang memuatkan 80 remaja Islam tersebut, mereka menjadi serius, tertanya-tanya kepada diri, "pernahkah aku jatuh cinta?", "kalau pernah sekali dengan siapa yerh?" , dan macam-macam persoalan timbul dalam diri.

Ummi laju membaca setiap reaksi remaja yg di hadapannya. Maka ummi bersuara "ok, tak pe lah, semua tutup mata, sebab semua malu nk mengaku kan." semua menuruti sahaja segala arahan yg di keluarkan oleh ummi, tambah Ummi "ok, semua dh tutup mata, siapa pernah jatuh cinta sila angkat tangan. Ok, turun tangan. siapa pula yg tidak pernah jatuh cinta langsung angkat tangan. Ok turun. semua boleh buka mata".

"Anak-anak Ummi, Ummi juga pernah jatuh cinta" kata ummi dengan tenang sambil tersenyum. "bahkan anak-anak, Ummi juga sedang bercinta" tambah ummi membuatkan remaja di hadapannya berfikir, ummi yg pertengahan usia pn tengah bercinta???

Maka ummi mengungkai kusut yang timbul, "Anak-anak, Ummi pernah jatuh cinta pada Allah dan sedang bercinta dengan Allah, lantas Ummi datang kesini bersama anak-anak sekalian. Anak-anak, cinta itu luas maksudnya bukan hanya pada pasangan teman hidup semata, tetapi Cinta kpd Allah. Cinta kpd Rasul Allah, cinta kpd Ibubapa, dan sebagainya. Baiklah anak-anak mari dengar Ummi bercerita, cerita tentang kasih dan cintanya Allah pada kita, dan tentang kemana kasih dan cinta kita sepatut dan selayaknya diletakkan....................................(Ummi melanjutkan bicaranya sehingga habis sesi yg di tetapkan)



Antara Dua Kasih
Album : Satu Tekad
Munsyid : Unic

Deru ombak pecah berderai
Mengulang pantai datang dan pergi
Begitu kasih insan diibaratkan
Bagai ombak merubah pantai

Tika kasih melestarikan sayang
Semuanya indah dipandang mata
Pabila rasa benci terbit di hati
Rasa kasih dan sayang pun menyisih

Tanda kasih yang abadi
Dalam senang jua dalam kesempitan
Kasih Ilahi tiada bersempadan
Tak memilih siapa tidak berakhir
Kekal selamanya

Di antara dua kasih
Di maqamnya yang berbeza
Mudah dijumpa namun sukar untuk diperlihara
Lahir dari ketulusan jiwa bersuluhkan iman
Namun nafsu menodainya

Terkadang kasih kita sesama insan
Bisa mengundang keredhan Tuhan
jika insan menghargainya
Dan memuliakannya

Kasih sayang Allah kekal selamanya
Kasih manusia hanya sementara

Deru ombak pecah berderai
Mengulang pantai datang dan pergi
Begitu kasih insan diibaratkan
Bagai ombak merubah pantai



“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, sehingga Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”. (Al-Ankabut: 2-3).

“Surga itu dipenuhi dengan sesuatu yang dibenci, sedangkan neraka itu diliputi dengan sesuatu yang menyenangkan”. (H. R. Muslim dan Tirmidzi)

Monday, March 8, 2010

.: SembANg- sEMBanG dAIE : Di MAnA BaHAgiA :.


Di Mana Bahagia?
Seorang suami yang marah kepada isterinya dan dengan segera mengancam isterinya:

Suami : "Aku akan lenyapkan kebahagiaanmu."

Isteri : "Anda tidak mampu melenyapkan kebahagiaanku sebagaimana anda tidak mampu memberikan kebahagiaan kepadaku." jawab si isteri dengan tenang.



Suami : "Mengapa aku tidak akan mampu melenyapkan kebahagiaanmu?" tanya si suami dengan penuh kebengongan.

Isteri : "Kalau seandainya kebahagiaanku terletak dalam perbelanjaan, tentu anda akan mampu menghilangkannya. Dan kalau terletak dalam pakaian dan perhiasan, tentu anda juga sanggup menahannya. Tetapi kebahagiaanku adalah sesuatu yang bukan milikmu dan tidak dapat kamu kuasai, baik kamu sendiri ataupun orang lain." jawab si isteri dengan penuh keyakinan.

Suami : "Di manakah kebahagiaanmu?"tanya si suami dengan penuh kehairanan.

Isteri : "Sesungguhnya aku memperoleh kebahagiaan dalam keimananku. Dan imanku itu dalam hatiku. Tiada seorang pun yang dapat menguasai hatiku selain Allah." jawab si isteri dengan penuh keyakinan

Subhanallah, Ya Allah tetapkan hati ku agar sentiasa terpaut padaMu...^_^



Imam al-Ghazali, seperti dikutip Hamka dalam Tasaud Modern, mengungkapkan:
”Bahagia dan kelezatan yang sejati, ialah bilamana dapat mengingat Allah.”

Hutai’ah, seorang ahli syair, menggubah sebuah syair:
"Menurut pendapatku, bukanlah kebahagiaan itu pada pengumpul harta benda; Tetapi, taqwa akan Allah itulah bahagia."

selami dasar hati, percayalah bahawa sesungguhnya bahagia itu terikat pada HATI yang punyai sifat REDA dan TAWAKAL yang tinggi kepada Allah s.w.t.

subhanallah walhamdulillah wala illah hai'llah wallahuakhbar.




Kredit:Solusi (Petikan dari Iman dan Kehidupan: Dr.Yusuf al-Qaradawi)

Monday, March 1, 2010

- membina ^_^ akhlak -


ﺒﺴﻢ ﺍﷲ ﺍﻠﺮﺤﻤٰﻦ ﺍﻠﺮﺤﯿﻢ

"Diwajibkan kamu berperang, sedangkan ia yang kamu benci. Boleh jadi sesuatu yang kamu benci itu amat baik untuk kamu dan boleh jadi sesuatu yang kamu sukai pula amat buruk untuk kamu. Allah Mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui." [Al-Baqarah: 216]

“Wahai orang yang beriman! Bertakwalah dan hendaklah kamu bersama-sama orang yang bersifat benar.” (Surah at-Taubah: 119)

Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW diutuskan kepada kita untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.


عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : إنما بعثت لأتمم مكارم الأخلاق.
Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Nabi SAW bersabda : Sesungguhnya aku diutuskan untuk menyempurnakan akhlak.Bukhari dalam Sahihnya Kitab Adabul Mufrad [No. 273]



Cara Memperolehi Akhlak yang mulia.

1. Beristiqamah dalam beramal dan mempraktikkan apa yang terkandung di dalam Al-Quran dan Sunnah Rasul Allah SAW.

Sesungguhnya mengubati jiwa dan memperolehi akhlak bukan dicapai dengan cara sendiri, tetapi dengan merujuk dan kembali kepada Al-Quran dan As-Sunnah. Sessungguhnya Allah menciptakan manusia dengan akal untuk membezakan di antara kebaikan dan keburukan, tetapi dengan petunjuk dari Allah dengan perantaraan Rasulnya. Seolah-olah ubat itu dari Allah dan para RasulNya yang memberi panduan tentang penggunaan ubat tersebut.

Rasul adalah doktor bagi hati, tidak ada jalan untuk membersihkan hati dan memperbaikinya kecuali dengan petunjuknya, serta sifat tunduk dan patuh dan meminta pertolongan kepada Allah.


2. Bersahabat dengan sahabat yang berakhlak mulia.

Untuk mendapatkan akhlak yang mulia, sudah semestinya melalui sahabat yang berakhlak mulia. Sahabat yang berakhlak mulia ibarat sebuah sekolah yang mana kita menimba akhlak yang mulia darinya.


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ.
Dari Abu Hurairah r.a., Nabi SAW bersabda : Seseorang itu dengan agama sahabatnya, maka hendaklah kalian melihat orang yang akan kalian bersahabat.
[Abu Daud [No. 4833]]


3. Memerhatikan akibat yang buruk dari akhlak yang tercela.

Manusia diciptakan dengan akal untuk membezakan perkara baik dan buruk. Dan mereka yang berakhlak buruk akan ditinggalkan dan dikenali dengan perbuatannya dan percakapannya. Maka apabila kita menjumpai akhlak yang buruk, maka segeralah meninggalkannya.

4. Mengambil contoh dari akhlak Nabi SAW.

Sesungguhnya Rasul Allah itu contoh ikutan yang paling baik bagi seorang Muslim. Maka, sewajarnya kita mencontohi setiap akhlak dan adab Rasul SAW.

Allah SWT berfirman:

وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ

“Dan engkau (Muhammad) memiliki budi pekerti yang agung!”(Al-Qalam 4)


Akhir kalam, aku menyeru diri aku yang hina dan para pembaca untuk bersama-sama membaiki akhlak dan beristiqamah dalam melawan hawa nafsu. Semoga Allah membantu kita dalam menasihati sesama kita dan meng'islah' diri kita ke arah kebaikan.


عَنْ أَبِي مُوسَى عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً.

Abu Musa al-Asy'ari, bermaksud: "Diumpamakan rakan yang soleh dan rakan yang jahat ialah seperti (berkawan) dengan penjual minyak wangi dan tukang besi. Penjual minyak wangi tidak akan mensia-siakan anda, sama ada anda membelinya atau hanya mendapat bau harumannya. Tukang besi pula boleh menyebabkan rumah anda atau baju anda terbakar, atau mendapat bau busuk." [Bukhari [ No. 2101], Muslim [ No. 146]]